sore itu, 31 September 2009, pertama kali aku ketemu dirimu, ketika itu engkau sedang duduk manis menunggu dekstruksi alat lab.

pertama kali aku lihat wajahmu, beuuuuh, bersih sekali seakanakan engkau telah mensterilisasi wajahmu dg etanol 500%, gak ada sama sekali komedo atau bakteri yang berani hidup dan membentuk koloni di wajahmu.

seketika itu ada perasaan gimanaaa gitu, thermolabil banget ini hati ketika membayangkan dirimu, apalagi membayangkan senyumanmu, senyuman khas sakarin, maniiiis sekali, hmmm. kayaknya aku butuh antioksidan buat hatiku ini, hatiku telah teroksidasi olehmu.

dan akhirnya, setelah menunggu waktu yang tepat, akhirnya semangatku tumbuh secepat E. coli mengkontaminasi perut kita. kemudian aku memberanikan diri untuk menyapa dirimu, arghhhhh. tapi ternyataaaaa ada barrier yang masih melindungimu, barrier itu seolaholah memproduksi sel makrofak yang dapat membunuh aku jikalau aku berani mendekatimu, hmmm. pacarmu bener” sereeem, dan akhirnya kuurungkan niatku itu.

entah kenapa, tibatiba seminggu setelah itu kayaknya hubungan kalian udah mulai menjauh, kata temenku sih FATTOM pacarmu tidak cocok dengan dirimu, ah semoga saja FATTOMku cocok dengan dirimu, apalagi kita itu samasama polar dan prinsip like disolvelike kayaknya pas gitu, polar dengan polar, ganteng dengan cantik, aku dengan dirimu :D

akhirnya aku memberanikan buat menyatakan cinta. aku gak ingin mencintaimu dengan cara latent infection, yang selalu sembunyi dan takut buat ngutarakan isi hati kecuali dengan keadaan yang bener” pas. guys, doakan ane yeeee :D

bismillah, akhirnya aku pun menembaknya dengan keyakinan bahwa aku akan dterima, kan kita samasama cocok, kalo aku adenine, kamu pasti jadi timin buatku, tapi sayaaaang, dia menolakku, dia lebih memilih urasil dari kelas RNA sebelah, arggghhhh pusiing akuu, nyerah deh akuuu.
emank hati wanita itu bagaikan struktur protein yang sangat rumit.
wkkwkwkwkwkwkk.



*based a false story